Di komunitas Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar Utara, sebuah proyek inovatif bernama Kebun Literasi, atau Taman Literasi, membuat kemajuan signifikan dalam mengatasi dua isu global kritis: kesenjangan akses pendidikan bahasa dan terputusnya hubungan dengan alam. Di dunia saat ini, di mana 40% orang tidak memiliki akses pendidikan dalam bahasa ibu mereka, dan penurunan 20% keterkaitan dengan alam telah dicatat akibat urbanisasi (Jurnal Psikologi Lingkungan), Kebun Literasi menawarkan solusi yang praktis dan efektif.
Kebun Literasi menyimpang dari pendidikan kelas konvensional. Di lingkungan unik ini, siswa dibenamkan di alam, mempelajari Bahasa Inggris melalui interaksi langsung dengan lingkungan alam sekitar mereka. Melampaui sekadar instruksi bahasa, pendekatan ini menumbuhkan kesadaran dan apresiasi mendalam terhadap lingkungan. Studi telah menunjukkan bahwa jenis pengalaman pendidikan imersif seperti ini secara signifikan meningkatkan baik kemahiran bahasa maupun kesadaran lingkungan.
Komponen kunci dari Kebun Literasi adalah sistem CirclesUBI. Platform inovatif ini melampaui sistem penghargaan biasa dengan mempromosikan keterlibatan dan tanggung jawab komunitas. CirclesUBI ditawarkan untuk mendorong siswa terlibat dalam proses pembelajaran dan pertukaran poin Circles menghubungkan siswa dengan komunitas yang lebih luas untuk pertukaran barang dan jasa. Dengan mendorong transaksi yang bersinggungan dengan pusat pembelajaran untuk menggunakan poin Circles, sistem ini membantu membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan sekaligus memperkuat ikatan komunitas.
Sorotan dari Kebun Literasi adalah bazar yang diadakan oleh anggota komunitas setempat. Acara ini memungkinkan siswa untuk memamerkan prestasi berkebun mereka dan terlibat dengan anggota komunitas. Ini adalah demonstrasi praktis atas keterampilan yang telah mereka peroleh yang menegaskan komitmen proyek terhadap keterlibatan dan keberlanjutan komunitas.
Kebun Literasi menawarkan model untuk mengatasi tantangan pendidikan dan lingkungan di komunitas lain. Dengan menggabungkan pendidikan bahasa dengan berkebun, proyek ini menunjukkan bagaimana pendidikan dapat dikaitkan dengan aksi lingkungan praktis untuk keuntungan individu dan komunitas.
Di Banjar Tegeh Sari, Kebun Literasi lebih dari sekadar taman; ini adalah tempat di mana pendidikan, komunitas, dan alam bertemu. Didukung oleh CirclesUBI, proyek ini berdiri sebagai pendekatan praktis dan efektif terhadap tantangan pendidikan dan lingkungan masa kini. Ini adalah undangan untuk bergabung dalam gerakan menuju dunia yang lebih terpelajar, terhubung, dan berkelanjutan.
Comments